Petuah Amanah Alam Lingkungan
Orang melayu tradisional yang hakikatnya hidup sebagai nelayan dan petani amat bersebati dengan alam lingkungannya. Alam bukan saja dijadikan alat mencari nafkah, juga berkaitan dengan kebudayaan dan kepercayaan. Kehidupan mereka amat bergantung dengan alam.
Dalam ungkapan dikatakan:
kalau tidak ada laut, hampalah perut
bila tak ada hutan, binasalah badan
kalau binasa hutan yang lebat,
rusak lembaga hilanglah adat
Kebenaran ungkapan ini secara jelas dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Secara turun temurun mereka hiduo dari hasil laut dan hasil hutan atau mengolah tanah. Mereka memanfaatkan hasil hutan untuk membuat alat dan kelengkapan upacara adat dan tradisi, bangunan, alat dan kelengkapan rumah tangga, alat dan kelengkapan nelayan, alat berburu, bertani, termasuk untuk ramuan obat tradisional.
Menyadari eratnya kaitan antara kehidupan manusia dengan alam, menyebabkan orang melayu berupaya memelihara serta menjaga kelestarian dan keseimbangan alam lingkungannya. Dalam adat istiadat ditetapkan “pantang larang” yang berkaitan dengan pemeliharaan serta pemanfaatan alam, mulai dari hutan, tanah, laut dan selat, tokong dan pulau, suak dan sungai, tasik dan danau, sampai kepada kawasan yang menjadi kampung halaman, dusun, ladang dan kebun.
Sumber : https://madealikade.wordpress.com/2016/12/01/petuah-amanah-alam-lingkungan/
Sumber : https://madealikade.wordpress.com/2016/12/01/petuah-amanah-alam-lingkungan/